Ikhlas...Oh... Ikhlas... Ikhlas adalah kata yang sering kita
dengar dan kita ucapkan...Kata yang begitu ringan dan mudah untuk
disebut dan terasa enak di dengar...Namun, cukup sulit untuk
merealisasikannya.. Inti ikhlas adalah beramal hanya untuk Allah
semata...Seratus persen untuk Allah, LILLAAH, bukan sembilan puluh
sembilan koma sembilan persen...Benar-benar seratus persen untuk Allah,
murni untuk Allah dan karena Allah tanpa ada yang lain...Tidak
terkontaminasi oleh niat-niat lain walau hanya nol koma satu persen atau
kurang dari itu...Oh betapa sulitnya.. Tidak ada seorangpun yang
mengetahui tentang keikhlasan orang lain karena tempatnya di dalam hati
dan tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah.. Kita diperintah untuk
memperbaiki diri dan niat kita dan bukan membahas niat dan hati orang
lain.. Orang yang mengaku telah berbuat keikhlasan berarti dia belum
ikhlas dan keikhlasannya perlu di ikhlaskan lagi.. Amal yang tidak
didasarkan oleh keikhlasan atau yang ikhlas namun terkontaminasi oleh
niat-niat lain adalah amal yang sia-sia di sisi Allah dan tidak berarti
sedikitpun, bahkan pelakunya akan mendapatkan hukuman daripadanya...Oh
betapa ruginya.. Orang yang telah mengeluarkan harta, tenaga, pikiran,
waktu dan lainnya akan menjadi sia-sia kalau tidak murni keikhlasannya,
bahkan ia akan mendapatkan hukuman dan penyesalan.. Diantara syarat
diterimanya amal adalah ikhlas...Pelajaran tentang ikhlas dan niat
adalah pelajaran yang wajib.. Semoga kita semua mengetahuinya dan mampu
merealisasikannya dengan sebenar-benarnya sehingga amal kita diterima
Allah dan tidak sia-sia, aamiin.. Orang yang paling rugi adalah orang
yang menyangka telah berbuat kebaikan yang sangat banyak namun ternyata
semuanya adalah sia-sia di hadapan Allah, tidak berarti dan bahkan
ternyata ia mendapat hukuman daripadanya.. Allah Ta'ala berfirman: "Dan
kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu
(bagaikan) debu yang berterbangan." (QS. Al-Furqaan: 23).
0 komentar:
Posting Komentar